Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 - 6 Lengkap

Tafsir Ibn Kathir Volume 4 - 6 complete, Continued from Tafsir Ibn Kathir 1 - 3

Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 sampai 6 lengkap, bahasa indonesia

Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 sampai 3 lengkap

Sebuah kitab tafsir al qur'an terbaik yang pernah ada.

Generasi terdahulu umat islam yaitu para sahabat, tabi’in, tabi’ut dan murid-murid mereka, mempelajari Al Quran dengan cara mendengar dan bertanya langsung kepada para guru-guru mereka. Amalan ini berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya.

Orang pertama yang menerangkan, mengajarkan, dan menafsirkan Al Quran tentu saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para sahabat mempelajari Al Quran dengan menerima ayat demi ayat Al Quran beserta bacaan dan pemahamannya langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sudah tentu mereka memahami makna dan maksud serta rahasia Al Quran, berkat kehadiran Rasulullah ditengah mereka dan kedekatan hubungan diatara mereka.

Para sahabat yang menjadi orang terdekat Rasullullah dan mendapatkan pengajaran langsung diantaranya, Khulafaur Rasyidin, Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ari dan Abdullah bin Az-Zubair radhiallahu ‘anhum.

Generasi setelah para sahabat melanjutkan penafsiran ayat Al Quran dengan mencari satu atau lebih ayat Al Quran lainnya. Apabila tidak memungkinkan maka ditafsirkan dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang shahih. Jika masih tidak dapat ditemukan hadits yang dapat menjelaskannya, maka akan ditafsirkan melalui ucapan para sahabat, utamanya para sahabat yang telah disebutkan di atas.

Jika ucapan sahabat juga tidak bisa menjelaskan makna dan kandungan ayat Al-Quran yang dimaksud maka akan dicari perkataan/ucapan para tabi’in seperti Mujahid, Ikrimah, Sa’id bin Al-Musayyib, Sa’id bin Jubair, ‘Atha bin Abi Rabbah dan Al-Hasan Al-Basri. Akan tetapi apabila semuanya ada, maka biasanya akan disebutkan semua.

Dari madrasah tafsir ini lah kemudian lahir banyak para mufassir (ahli tafsir) yang mengetahui sejarah tafsir, dengan atsar (jejak/petunjuk) Nabi dan para sahabat. Ulama ahli tafsir yang paling terkenal dengan kitab tafsirnya adalah Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (wafat 310 H) yang dikenal sebagai imam besar dalam ushul tafsir. Karyanya yang terkenal adalah Kitab Tafsir At-Thabari, dan merupakan kitab tafsir paling terpercaya dan terdahulu.

Berikutnya, pada abad ke-8 Hijriyah lahirlah seorang ulama mufassir (ahli tafsir), sekaligus alumnus akhir madrasah tafsir dengan atsar, yaitu Ismail bin Umar bin Katsir, atau lebih dikenal dengan Ibnu Katsir. Beliau merupakan salah seorang murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat tahun 774 H). Karyanya yaitu Kitab Tafsir Ibnu Katsir, dianggap sebagai kitab tafsir terbaik yang pernah ada, dan menjadi rujukan banyak ulama serta para penuntut ilmu hingga saat ini.

Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah -beliau juga menulis tafsir- berkata bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir terbaik, jika tidak bisa dikatakan sebagai tafsir terbaik, dari kitab-kitab tafsir yang ada. Al-Imam As-Suyuthi rahimahullah menilai tafsirnya menakjubkan, belum ada ulama yang menandinginya. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah dalam bukunya Al-‘Ilmu menganjurkan penuntut ilmu membaca Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim atau yang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir.